Agar Tetap Istiqomah Setelah Ramadhan

Tulisan ini ditulis di malam takbiran 1 Syawal 1440 H. Untuk itu, aku mengucapkan:

Taqabbalallahu Minna wa Minkum. Semoga amalan kita diterima oleh Allah dan diberikan kekuatan untuk tetap istiqomah agar menjadi orang orang yang bertaqwa.

Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd.

Takbir berkumandang di mana-mana. Tanda besok adalah hari Raya Islam dan kita akan melakukan Sholat Ied. Semuanya, termasuk aku, Insyaallah senang dalam menyambut hari yang baik ini. Banyak yang mengatakan kita berada di hari kemenangan dan kita kembali suci. Aku hanya bisa mengucap, Aamiin, semoga Allah kabulkan doa kita.

Kenapa seperti itu? Pernah denger dong jika ada yang berpuasa di Bulan Ramadhan tidak mendapatkan apa-apa melainkan hanya lapar dan haus? Atau mungkin pernah denger juga tentang celakanya seseorang yang setelah Bulan Ramadhan namun tidak mendapat ampunan? Nah bagaimana kita yakin kalau kita bukan termasuk orang-orang yang disinggung tersebut?

Coba kita lihat lagi, tujuan kita menjalani Bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 183)

Agar kamu bertaqwa, adalah tujuannya. Sekarang, setelah selesai Bulan Ramadhan, apakah kita sedikit lebih bertaqwa dibandingkan sebelumnya? Atau kita akan kembali lagi mengakhirkan sholat, baca dan memahami Al Qur'an kalo inget aja, do'a ala kadarnya? Apakah itu ciri orang yang bertakwa? Sepertinya tidak. Jika kita tidak menjadi lebih bertaqwa, bagaimana kita yakin kalau Ramadhan kita sukses?

Jadi setidaknya ada dua hal yang Insyaallah aku lakukan, dan mudah-mudahan kita semua bisa melakukannya:

  1. Berdoa agar amalan kita, di luar dan khususnya di dalam Bulan Ramadhan, diterima oleh Allah Subhannallah wa Ta'ala. Rabbana Taqabbal Minna Innaka Antas Sami'ul 'Alim, Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui [Al Baqarah 127].
  2. Berusaha istiqomah melakukan amalan yang dilakukan saat Ramadhan. Rabbana Laa Tuzigh Qulubana Ba’da Idz-hadaitana Wa Bablana Min Ladunka Rahmah, Innaka Antal Wahhab, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi [Ali Imran 8].
  3. Bikin ulang agenda atau rencana harianmu. Gak perlu terlalu strict, yang penting achievable serta jelas waktu dan durasinya. Contoh: Baca Al Quran 30 Ayat setelah Sholat Dzuhur.

Akhir kata, dalam menyambut Hari Idul Fitri ini, tetep jangan kasih kendor dari apa yang sudah kita lakukan saat Bulan Ramadhan. Ayo tetap berusaha menjadi orang yang bertaqwa, karena itu adalah tujuan sebenarnya kita mengikuti training di Bulan Ramadhan.


Nb:

Ini bukan menakut-nakutin atau negative thinking. Sungguh memang kita hanya bisa berusaha dan hasilnya kita serahkan kepada Allah. Dan berdoa agar amalan kita dikabulkan adalah bentuk usaha "follow up" yang baik.

Laa Hawla wa Laa Quwwata Illa Billah


Jangan lupa, di bulan Syawal ini ada amalan puasa 6 hari setelah melaksanakan Puasa Ramadhan yang nilainya seperti satu tahun. Lihat event lainnya di artikel ini

Show Comments